Budidaya Ikan Gurami Angsa

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ikan gurami (Osphronemus gourami) mempunyai daging yang lezat. Kelezatan itulah yang menjadikan ikan gurami hadir direstoran kelas atas, resepsi pernikahan, maupun pada aneka event penting yang diadakan oleh lembaga dan organisasi. Selain gurih, daging gurami yang tebal itu begitu mudah untuk dipisahkan dari durinya.
Ikan gurami dikenal dengan berbagai nama. Di jawa, gurame, gurameh, Sumatra, kalau, kala, dan kalui. Kalimantan, kalui. Dalam bahasa Inggris disebut Giant Gouramy. Ikan gurami merupakan ikan asli indonesia. Habitatnya tersebar luas di kawasan Asia Tenggara, yaitu Thailand, Malaysia, Sri Lanka, Filipina. Kini ikan gurami juga telah berkembang di kawasan Australia dan Jepang.
Di Indonesia penyebaran gurami meliputi Sumatra, Jawa, Madura dan Sulawesi. Di Sumatra, gurami berkembang dengan baik di sekitar Payakumbuh. Di Jawa, gurami berkembang di Bogor, Ciamis, Tasik malaya, Purwokarto, Magelang. Di Sulawesi, gurami berkembang di sekitar Manado.
Untuk memudahkan identifikasi dan melihat kekerabatangurami dengan ikan yang lain telah dilakukan klasifikasi berdasarkan ilmu taksonomi. Klasifikasi ikan gurami secara lengkap adalah sebagai berikut:
Fillum                                : Chordata
Subfillum (Anak Fillum )     : Vertebrata
Class ( Kelas )                   : Pisces
Subklas ( Anak Kelas )      : Actinopterygii
Infra Class                         : Teleostei
Super Ordo                       : Ostariophysi
Ordo ( Bangsa )                 : Labyrinthici
Sub Ordo                          : Anabantoidae
Famili ( Suku )                   : Anabantidae
Subfamili ( sub suku )         : Osphroneminae
Genus ( Marga )                 : Osphronemus
Species ( Jenis )                 : Osphronemus gouramy.

Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi, pipih ke samping ( compressed ). Secara umu7m bentuk tubuh hampir oval dengan punggung tinggi. Bermulut kecil, miring, dan dapat disembulkan. Rahang atas dan bawah tidak rata. Ikan yang sudah tua memiliki dagu menonjol, pada rahang terdapatgigi-gigi kecil berbentuk kerucut. Gigi sebelah luar lebih besar dibanding gigi sebelah dalam. Sisik relatif besar. Bagian kepala sisik tepian yang agak kasar. Pada sirip perut, pada bagian jari-jari pertama terdapat benang yang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba.
Gurami memiliki alat pernafasan tambahan yang terletak di tepi atas insang pertama yang disebut Labyrinth. Labirin adalah selaput yang berkelok-kelok dan menonjol, yang mempunyai pembuluh kapiler yang memungkinkan ikan gurami mengambil oksigen dari udara.
Di alam, ikan gurami hidup di sungai, danau, rawa, waduk yang airnya tenang dan dalam. ikan gurami menyukai menyukai perairan yang jernih, tenang, dan mengandung lumpur. Ikan gurami bisa hidup mulai dari dataran yang rendah hingga daerah dengan ketinggian 800 m dpl. Gurami bisa hidup diair payau yang kadar garamnya rendah.
Gurami sering menyembulkan moncongnya ke permukaan air. Kebiasaan ini disebabkan oleh karena gurami memilikialat pernafasan selain insang yaitu labyrinth. Dengan menyembulkan ke permukaan air, gurami dapat mengambil oksigen di udara. Kolam budi daya gurami harus bersih dari tumbuhan yang mengambang dipermukaan. Apabila kolam budi daya dipenuhi tumbuhan yang mengapung maka ikan gurami akan mati.
Setelah mencapai panjang 8 cm, gurami makan dedaunan lembek seperti daun talas, sente, daun pepaya, kobis, daun singkong.
Dialam ikan gurami memijah di musim kemarau. Sebelum memijah, induk jantan akan membuat sarang terlebih dahulu. Jenis kelamin ikan gurami bisa dibedakan dengan melihat ciri fisik. Induk jantan mempunyai dahi menonjol (nongnong), bila dipegang akan berkebar (berontak) dan ekornya dilengkungkan ke bawah. Induk betina mempunyai dahi dempak (cenderung masuk kedalam), bila dipegang tidak berkebar, bila akan memijah cenderung menyendiri dan sesekali membantu jantan membuat sarang.
Kematangan gonad ikan gurami dicapai pada umur 2-3 tahun. Saat akan memijah, induk jantan membuat sarang dari rumput kering dengan diameter 30-38 cm, diletakkan di tempat yang tersembunyi diantara rumput-rumputan atau tumbuhan yang berdaun lebar.
Pada saat memijah, induk betina akan meletakkan telur-telurnya di sarang dan langsung di buahi oleh induk jantan. Telur dijaga oleh induk jantan dari serangan hewanpredator/pemangsa. Sambil menjaga telur, induk jantan akan mengibas-ngibaskan sirip dadanya kearah sarang yang berisi telur. Bila telur telah menetas maka gantian induk betina yang akan menjaga larva ikan.

Pada budi daya pembenihan, pemijahan bisa dilakukan sepanjang waktu. namun demikian ikan gurami sangat baik bila memijah dimusim kemarau. Bila pemijahan dilakukan di kolam terbuka, pemijahan harus dilakukan di musim kemarau. Bila pemijahan dilakukan dimusin penghujan maka telur akan rusak akibat perubahan suhu yang sangat cepat.
Petani yang menangani pembenihan sudah melakukan specifikasi usaha dengan pemilahan yang jelas, yaitu :

  1.  Menanganipemeliharaan induk hingga menghasilkan telur.
  2.  Memelihara telur hingga menetas menjadi larva (0,75-1cm).
  3.  Pendederan 1, memelihara larva hingga menjadi 1-2cm (biji oyong).
  4.  Pendederan 2, memelihara benih ukuran biji oyong hingga menjadi benih ukuran 2-4cm (ukuran kuku-jempol).
  5.  Pendederan 3, memelihara gurami ukuran kuku-jempol menjadi benih ukuran 4-6cm (ukuran silet).
  6.  Pendederan 4, memelihara ukuran silet menjadi benih ukuran 6-8cm (ukuran korek).
  7.  Pendederan 5, Memelihara ukuran korek menjadi benih ukuran 8-11cm (ukuran rokok kretek).

Untuk seterusnya benih ukuran rokok sudah siap dibesarkan.

Ikan gurami dibedakan menjadi dua golongan umum, yaitu :
  1. Ikan gurami angsa (bertubuh besar), bobot tubuh bisa mencapai 8 kg/ekor danpanjangnya mencapai 65cm, bersisik agak besar. Gurami jenis ini adalah gurami angsa (soang), dan gurami porwokerto.
  2. Ikan gurami jepun (bertubuh sedang) . Bobot tubuh maksimum mencapai 3,5 kg/ekor. Panjang tubuh relatif pendek, hanya mencapai 45cm. Bersisik lebih kecil. Golongan gurami jenis ini  adalah gurami jepun, gurami blausfir (blue saphire), gurami bastar, gurami paris, gurami porselen.

Berikut ini beberapa jenis ikan gurami yang sering di budi-dayakan :

  1. Gurami angsa. Ukuran tubuh lebih besar dan panjang. bila dipelihara dengan baik maka bobotnya bisa mencapai 8 kg/ekor dan panjang 65 cm. tubuhnya berwarna putih abu-abu dan bersisik besar. Pertumbuhannya lebih pesat. Telur yang dihasilkan betina relatif lebih banyak.
  2. Gurami porwokerto. Ukuran tubuh dan bobotnya hampir sama dengan gurami angsa. Gurami ini pertumbuhannya lebih cepat dibanding gurami jenis lain. warna tubuh hitam keabu-abuan.
  3. Gurami jepun, Japonica gouramy. Panjang tubuhnya hanya bisa mencapai 45 cm (relatif pendek) dengan bobot 3,5 kg/ekor. Sisik lebih kecil. warna tubuh putih keabu-abuan dan kecerahan. 
  4. Gurami blausafir (blue saphire). Ikan yang telah dewasa (induk) beratnya mencapai 4 kg/ekor dengan panjang 35 cm. Warna tubuh lebih cerah. Jenis ini mampu menghasilkan telur 5000 butir/induk.
  5. Gurami bastar. Jenis bastar ini disukai oleh petani ikan sebagai gurami pedaging. Warna sisik agak kehitaman, dengan sisik besar. Warna kepala putih polos, Keunggulan sebagai gurami pedaging menjadikan menjadi pilihan dalam budi daya pembesaran.
  6. Gurami paris. Ukuran tubuhnya lebih kecil dibanding jenis lain, berwarna cerah dengan sisik agak halus. Indukan gurami paris mampu menghasilkan  5.000 - 7.000 butir telur sekali memijah.
  7. Gurami porselen. Tubuh gurami porselen berukuran sedang, dengan berat induk 1,5 -2 kg. Warna tubuh umumnya keperakan dan merah muda ( cerah ). Kepala ikan relatif kecil. Sekali memijah, jumlah telurnya mencapai 10.000 butir. Jenis ini sangat disukai petani pembenih  karena keunggulan dalam memproduksi telur. pantas bila harganya mahal, Jenis ini serng disebut Top of the Pop Guramy.
Ikan gurami dapat dipelihara di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian sampai 800 m dpl. Idealnya gurami dipelihara di daerah dengan ketinggian 50-400 m dpl. Apabila dipelihara di kolam, kedalaman idealnya adalah 70-100cm dengan debit air mengalir 3 liter/detik.
Budi daya gurami akan mendatangkan keuntungan yang optimal bila dilakukan pengelolaan terhadap wadah budi daya, benih, kualitasair, dan penyakit.
Penjelasan masing-masing komponen adalah sebagai berikut :
A.  Benih unggul. Untuk budi daya pembesaran diperlukan bibit ikan yang pertumbuhannya cepat. Jenis ikan gurami yang tepat untuk pembesaran adalah jenis gurami angsa (soang), jenis gurami porwokerto, dan jenis gurami bastar. jenis gurami bastar cocok untuk pembesaran ikan dengan tujuan konsumsi karena pertumbuhannya yang cepat. Ikan gurami jenis bastar sering disebut ikan gurami pedaging. Benih gurami yang biasa digunakan untuk pembesaran tahap pertama adalahyang seukuran bungkus rokok, panjang 8-11cm, dengan bobot 50 gr. dalam waktu 4 bulan ikan gurami sudah menjadi 250gr. Benih ikan seberat 50 gr ditebar di tempat budi daya dengan populasi :
Kolam Air Tenang ( KAT )           : 25 ekor/m3
Kolam Terpal                                : 25 ekor/m3
Karamba                                       : 25 ekor/m3
Karamba Jaring Apung                   : 50 ekor/m3
Pembesaran tahap II, yaitu ikan dengan bobot 250 gr, dibesarkan  lagi selama 3 bulan menjadi 750 - 850gr. Benih ikan seberat 250gr ditebar di tempat budi daya dengan populasi :
Kolam Air Tenang ( KAT )           : 10 ekor/m3
Kolam Terpal                                : 10 ekor/m3
Karamba                                       : 10 ekor/m3
Karamba Jaring Apung                  : 20 ekor/m3  
B.  Budi daya dengan target waktu dan ukuran ikan. Budi daya pembesaran gurami harus disiasati dengan cerdik. Untuk mempercepat siklus budi daya gurami, petani ikan tidak perlu menunggu ikan mencapai ukuran konsumsi, dengan bobot 500-1000gr. Saat budi daya telah berlangsung 3-4 bulan, dan bobot ikan telah bertambah, ikan gurami sudah bisa dijual kepada petani lain atau pedagang. Dengan demikian akan terjadi aliran dana dengan cepat. Petani ikan gurami tidak terlalu lama menunggu untuk mendapatkan keuntungan.
C.  Pakan yang berkualitas baik, memiliki kandungan protein minimal 30%. Pemberian pakan harus dilakukan dalam jumlah yang tepat. beri pakan tambahan berupa daun pepaya, daun keladi, daun senthe, kangkung dan daun ketela pohon.
D.  Pengelolaan kualitas air kolam , karamba, KJA, dengan sebaik mungkin.
E.  Menggunakan probiotik dengan maksud untuk menghindari serangan penyakit dan menjaga kualitas air.
F.  Membuat kontruksi kolam yang memudahkan membuang sisa pakan dan kotoran ikan. Pada Kolam Air Tenang sisa pakan dan kotoran dikeluarkan dengan sistem pipa goyang. Pada kolam terpal pembuangan kotoran dengan sistem siphon. 



Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Budidaya Ikan Gurami Angsa"