Potensi Pasar Ikan Air Tawar

Prospek pengembangan budidaya perikanan berhubungan erat dengan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan peningkatan populasi penduduk indonesia maupun dunia. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan semakin lama semakin meningkat seiring dengan promosi yang digencarkan dan semakin bertumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber makanan yang sehat.

Ikan mengandung protein dengan asam amino esenal sempurna, sebab semua jenis asam amino esenal terdapat pada daging ikan.

Daging ikan terdiri dari 15-24% protein, 1-3% glikogen/karbohidrat, 1-22% lemak, 66-84% air, dan bahan organik lain sebesar 0,8-2%. Selain itu daging ikan juga kaya akan Omega 3 yang sangat bermanfaat bagi kecerdasan otak.

Apabila tingkat konsumsi ikan masyarakat indonesia pada tahun 2015 bisa mencapai 32,29 kg/kapita/tahun maka kebutuhan ikan per tahun sekitar 8.072.500 ton. Angka ini di peroleh dengan asumsi penduduk indonesia pada tahun 2015 adalah sebesar 250.000.000 jiwa.

Sebagai gambaran, potensi lestari jumlah tangkapan ikan laut sebesar 6.400.000 ton/tahun. Pemerintah membatasi jumlah tangkapan (JTB) yang di perbolehkan adalah 5,12 juta ton/tahun atau 80% dari (JTB). Realisasi jumlah tangkapan pada tahun 2004 adalah 4,7 juta ton/tahun atau 91,8% dari JTB. Jumlah tangkapan ikan laut ini nyaris sudah tidak dapat di tingkatkan lagi karena sudah mendekati JTB.Hasil budidaya ikan laut maupun budidaya ikan air payau pada tahun 2007 adalah 2.438.360 ton. Hasil budidaya ikan air tawar pada tahun 2007 adalah 750.199 ton. Tampak bahwa hasil budidaya ikan air tawar masih sangat jauh dibawah hasil tangkapan di laut.

Budi daya ikan, baik di laut, payau, maupun air tawar menjadi tumpuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Padahal jumlah hasil budidaya ikan air tawar secara khusus masih sangat memprihatinkan dibanding jumlah produksi budidaya  laut maupun payau. Data di atas menjelaskan bahwa sumbangan produsi budidaya ikan air tawar masih jauh dari potensi yang sebenarnya.

Produksi ikan air tawar dalam negeri diserap oleh pasar tradisional, supermarket, restoran, warung lesehan, dan industri olahan. Daya serap masyarakat atas komoditas ikan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sebagai contoh, produksi ikan lele secara nasional naik 14,23% per tahun, dari 51.271 ton pada tahun 2004 menjadi 108.200 ton pada tahun 2009.Pemerintah melakukan revitalisasi produk ikan lele dengan target produksi 175.000 ton pada tahun 2009 (DKP,2009). Produksi ikan patin secara nasional naik 7,13% per tahun, dari 23.962 ton pada tahun 2004 menjadi 52.470 ton pada tahun 2009. Target produksi tahun 2009 75.000 ton, atau naik 43% dari tahun 2008 (DKP,2009)

Pasar ekspor untuk ikan air tawar juga terbuka luas, terutama untuk patin, nila, dan lele permintaan untuk pasar ekspor ini sebagian besar belum terpenuhi. Untuk pasar ekspor, jenis komoditas yang diterima meliputi:

1. Fillet : daging sayat
2. Surimi : daging halus
3. Headless : tanpa kepala
4. Whole gutted : isi perut dibuang
5. Whole around : ikan utuh

Negara tujuan ekspor terbesar adalah jepang, menyusul hongkong, singapura, taiwan, belanda, perancis, itali, USA, turki, emirat arap, dan afrika selatan. Untuk ekspor, indonesia masih tertinggal dibanding vietnam. Vietnam telah mengekspor ikan lele dan ikan patin ke amerika sejak tahun 2005. Total ekspor vietnam untuk tahun 2005 sekitar 70.000 ton dengan harga ikan lele di amerika serikat 2,8 dollar AS per kg.

Vietnam bahkan mengekspor ikan patin ke indonesia sejak tahun 2006, sebesar 3.168 ton per tahun. Hal ini menjadi tantangan bagi petani ikan indonesia untuk bangkit. Agar dapat bersaing tidak ada jalan lain selain dengan pengembangan strain unggul, teknik budidaya dan sarana produksi yang efesien, perbaikan mutu dan sanitasi pemrosesan, dan membebaskan ikan dari residu antibiotik.Jika biaya produksi dan kualitas produksi mampu bersaing maka bukan tidak mungkin bagi indonesia untuk maju mencapai kebutuhan dalam negeri dengan prodkusi sendiri, atau bahkan judi merajai pasar ekspor.

Tweet

DITRIBUTOR VITERNA NASA

Distributor Viterna Plus Nasa 0812-1000-1249

Subscribe to receive free email updates: