Benur merupakan faktor penting yang mendorong faktor keberhasilan budidaya udang ikan dll.. jika ada 100% yang mendorong keberhasilan dalam budidaya, maka benur memegang peranan sebanyak 50%.
sehingga di sini sangatlah penting jika kita bisa mengetahui ciri-ciri benur yang kualitasnya baik. Hal ini sangatlah penting supaya kita dapat menyeleksi benur yang akan dibeli. Cuma permasalahanya adalah banyak petambak yang tidak mengerti pengetahuan tentang kualitas benur yang kualitasnya baik, karena kebanyakan pengusaha benur masih melakukan teknologi pembenuran dengan cara tradisional, dan belum menggunakan tehnologi pembenuran yang berbasis teknologi yang baik, apalagi pengembangan teknologi pembenuran yang terbaru biasanya hanya berhenti di pengusaha-pengusaha benur besar (skala industri)
Beberapa hal yang secara sederhana dapat digunakan untuk menyeleksi benur adalah :
- Letakkan beberapa jumlah benur di wadah / baskom, kemudian aduklah baskom tersebut dengan kencang selama 1-3 menit, kemudian dihentikan. Benur yang baik dan sehat adalah benur yang tahan terhadap adukan dan dia berenang melawan arah perputaran air. Setelah air berhenti berputar benur ini masih sehat dan bugar. Tetapi jika benur tersebut ikut arus putaran air dan lemah maka jelas benur ini tidak sehat dan baik.
- Atau di wadah atau baskom tersebut diberikan formalin sebanyak 70 ppm, jika airnya sebanyak 10 liter maka diberikan 0,7 sampai 1 cc formalin kemudian diaduk dan dilihat reaksi dari benur, jika benurnya baik maka dia akn tetap berenang dan sehat, jika tidak baik maka dia akan mengendap ke dasar dan lemas atau mati.
- secara visual jika dilihat warnanya tidak pucat, tetapi tegas, jika hitam hitamnya tegas atau coklat kemerahan warnanya tegas. Selain itu juga alat tubuhnya lengkap, dan selagi berenang ekornya membuka. kemudian tubuhnya pipih memanjang dan tidak bengkok, jika bentuknya bengkok atau pendek biasanya jika dia hidup pertumbuhanya sangat lambat.
- Kemudian juga harus diketahui berbagai parameter air dari Hecthery yang digunakan untuk tumbuhnya benur, supaya kita bisa melakukan tingkat adaptasi yang cukup saat tebar ke tambak. Mulai dari kadar garamnya (salinitas) suhu / temperatur nya, dan kadar oksigen terlarutnya. Selain itu yang juga penting diketahui adalah PL (Post Larvanya), yang terbaik jika tebarnya dari benur adalah sekitar 11, 12, 13, 14, selebihnya atau sekurangnya sangat sulit untuk beradaptasi terhadap lingkungan tambak. Terkecuali jika tebar dalam bentuk gelondongan / thokolan / osla. Biasanya PL-nya diatas itu.
Selain beberapa hal tersebut, yang sangat perlu diketahui adalah cara tebar benur yang baik, yang memperhatikan tingkat adaptasi benur. Hal ini dilakukan agar benur tidak mudah stress saat berada di lingkungan baru, yaitu tambak.
Beberapa yang harus diperhatikan saat kita sudah mendapatkan benur yang ada di plastik sebelum ditebar ke air adalah :
- Dilakukan adaptasi suhu. Caranya adalah dengan merendam dulu plastik benur sebelum dibuka selama 15-30 menit di tambak. Tujuanya agar terjadi penyesuaian suhu antara air yang ada di dalam plastik dengan yang diluar / tambak.
- Dilakukan adaptasi udara. Caranya adalah dengan membuka plastik dan dilipat bagian atasnya kemudian diapungkan dulu selama 15-30 menit. Tujuanya adalah agar terjadi difusi / pertukaran udara bebas ke dalam plastik benur
- Dilakukan adaptasi kadar garam / salinitas. Caranya adalah dengan memerciki air tambak ke air yang ada didalam plastik benuryang sudah terbuka tadi selama 15 menit. Tujuanya agar terjadi pencampuran air tambak dengan salinitas tambak dengan air di plastik benur yang salinitasnya masih tinggi (salinitas Hecthery).
- Selanjutnya dilakukan penebaran benur perlahan-lahan. Dengan cara memegang ujung bagian bawah plastik secara perlahan dan kalau bisa jangan memaksakan benur untuk keluar, tetapi kalau bisa usahakan agar dia keluar dengan sendirinya, tandanya jika demikian benur sudah siap dengan lingkungan baru.
0 Response to "Kualitas Benih Ikan dan Udang Memegang 50%"
Posting Komentar