Dalam usaha berbudidaya ikan, termasuk lele, salah satu hal penting adalah menyiapkan media. media berupa air tempat hidup ikan haruslah berada pada kondisi yang baik. Artinya, kolam memenuhi syarat untuk hidup ikan tersebut.
Salah satu hal yang menyebabkan ikan terkena penyakit adalah kondisi air di kolam yang kurang layak. Penyakit bisa muncul karena kualitas kolam yang kurang memenuhi syarat misalnya, pH yang kurang sesuai, suhunya terlalu tinggi, kandungan amoniaknya besar, dan lain-lain.
Media yang bagus untuk lele sebaiknya parameter kualitas air pada posisi optimum. yaitu : pH : 7-8, Suhu : 28-32 derajat celsius, Oksigen : 2-3 ppm, Amoniak : <0,012ppm, Nitrit : <0,2ppm, KH (CaCO3) : >20PPM
Dari 6 parameter air yang paling penting adalah pH, yang berguna untuk mendeteksi potensi produktifitas kolam. pH air yang agak basa dapat mendorong proses pembongkaran bahan organik dalam air menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasikan oleh tumbuhan (garam, amonia dan nitrat).
Bila pH dibawah 7 atau diatas 8, bisa mengganggu proses produksi budidaya ikan lele.
Naik turunya pH dalam media ikan lele pada kondisi tidak optimum sangat mengganggu pada kehidupan ikan lele khususnya fase pra larva dan larva. Untuk itu, pembudidaya wajib mempunyai pH tester agar kualitas air dapat terdeteksi sejak dini. Alat untuk mengukur pH, tersedia di pasaran, mulai dari kertas lakmus sampai pH meter dengan jarum penunjuk yang sangat praktis digunakan. Jika ikan cepat stres dan terkena bermacam penyakit, segera lakukan pemeriksaan pada kolam dengan memperhatikan dengan hal-hal diatas.
Solusinya Gunakan Produk : TON (Tambak Organik Nusantara)
0 Response to "parameter kualitas air kolam lele"
Posting Komentar