MERUPAKAN HAL IRONIS MEMANG...
Dimana Suatu Negara yang Begitu Besar Menjadi Salah Satu Negara Miskin Di Dunia
Indonesia merupakan negara agraris, negara bahari yang sangat kaya dengan potensi pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan
AGROKOMPLEK
TAHUKAH KITA ? bahwa Perkebunan Sawit Terbesar di Dunia ADA di Indonesia ! |
TAHUKAH KITA ? Bahwa Jenis Kayu Terbaik ADA di Indonesia ! |
TAHUKAH KITA ? Bahwa Tambak Terbesar ADA di Indonesia ! |
TAHUKAH KITA ? Bahwa Kekayaan Alam yang Luar Biasa Keanekaragamanya ADA di Indonesia ! |
TAHUKAH ? TAHUKAH ? TAHUKAH ? BAHWA INDONESIA LUAR BIASA DI AGROKOMPLEK !!! |
Bagaimana negara ini dapat membangun kembali perekonomianya yang sudah porak poranda ditengah kemelut yang berkepanjangan tersebut ?
Jawabanya :
ADA DI PUNDAK KITA SEMUA..!!!
Letak Indonesia yang sangat strategis dengan keanekaragaman biota lautnya merupakan keunggulan kompetitif
yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Sebagai negara kepulauan yang mempunyai panjang garis pantai 81.000 KM (laporan dept. perikanan & kelautan 2001).
Indonesia mempunyai potensi perikanan yang sangat besar. selain potensi perikanan yang sudah disediakan oleh alam di laut, maka sepanjang pesisir pantai dan daratanya juga merupakan potensi yang sangat besar untuk menghasilkan komoditi perikanan lewat budidaya.
Pendayagunaan sumberdaya perairan ini perlu diarahkan untuk tujuan mensejahterakan masyarakat, menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja, sehingga mampu menjadi dasar bagi perekonomian nasioanal. Selain itu, dalam pembangunan dan pengembangan potensi perikanan ini perlu memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan ditujukan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang seimbang dan berkesinambungan (sustainable development). Jika semua prasyarat tersebut telah terpenuhi, maka dapat diperoleh keunggulan kompetitif dengan mengarahkan seluruh potensi sumber daya yang ada.
Masa depan bangsa ini sangat tergantung dengan kekayaan bahari dan sektor perikanan secara umum.
Baik perikanan darat, payau atau perikanan laut tangkap. Potensi perikanan tangkap Indonesia sebesar 6,2 Juta Ton Pertahun. Sedangkan tangkapan yang diperbolehkan adalah 5 juta ton pertahun. Sementara ini masih didapatkan potensi tangkap sebanyak 3,5 juta ton per tahun. Yang perlu mendapat perhatian kita adalah budidaya air payau (tambak). yang sudah ter garap saat ini sebanyak kurang lebih 668.000 hektar, yang terdiri dari 340.000 hektar tambak udang, dan sisanya tambak bandeng, kepiting, dan sebagainya. Sedangkan hasil rata-rata yang didapatkan sampai sekarang adalah masih 400 kg per hektar per tahun.
Departemen perikanan dan kelautan memperkirakan pada tahun 2005 produksi perikanan indonesia mencapai sedikitnya 7,5 juta ton untuk mengimbangi sasaran kenaikan konsumsi ikan hingga 30 kg per kapita per tahun. Pada sisi lain produksi perikanan nasional saat ini baru berkisar 5,2 juta ton per tahun pada tahun lalu, menurut menteri perikanan dan kelautan dilaporkan bahwa konsumsi ikan masyarakat indonesia masih sekitar 20 kg per kapita per tahun.
Sudah sepatutnyalah apabila dengan melihat potensi yang belum tergarap tersebut maka segenap anak bangsa ini harus bekerja untuk memanfaatkanya dengan sebaik-baiknya. Selain menggali segenap potensi alam yang belum tergarap, maka sudah menjadi kewajiban bagi siapapun anak bangsa indonesia ini untuk juga ikut mempertahankan dan memperbaiki potensi lahan yang sudah tergarap. Terutama sepanjang pesisir utara pulau jawa, pesisir timur sumatera, bali, pesisir pantai sulawesi dan sebagainya yang sudah banyak dimanfaatkan.
Non migas indonesia, Udang windu menempati ranking paling atas sebagai komoditas andalan. Namun akhir-akhir ini dengan kompleknya permasalahan yang dihadapi dalam sistem Dari beberapa jenis komoditas perikanan yang menjadi pondasi eksport budidaya udang windu, maka dikembangkan juga budidaya udang jenis lain seperti Panaeus Vanamae (udang putih) dan Blue Shirimp (udang biru). Sedangkan untuk ikan, Bandeng masih menjadi andalan untuk budidaya air payau.
Sudah sepatutnyalah apabila dengan melihat potensi yang belum tergarap tersebut maka segenap anak bangsa ini harus bekerja untuk memanfaatkanya dengan sebaik-baiknya. Selain menggali segenap potensi alam yang belum tergarap, maka sudah menjadi kewajiban bagi siapapun anak bangsa indonesia ini untuk juga ikut mempertahankan dan memperbaiki potensi lahan yang sudah tergarap. Terutama sepanjang pesisir utara pulau jawa, pesisir timur sumatera, bali, pesisir pantai sulawesi dan sebagainya yang sudah banyak dimanfaatkan.
Non migas indonesia, Udang windu menempati ranking paling atas sebagai komoditas andalan. Namun akhir-akhir ini dengan kompleknya permasalahan yang dihadapi dalam sistem Dari beberapa jenis komoditas perikanan yang menjadi pondasi eksport budidaya udang windu, maka dikembangkan juga budidaya udang jenis lain seperti Panaeus Vanamae (udang putih) dan Blue Shirimp (udang biru). Sedangkan untuk ikan, Bandeng masih menjadi andalan untuk budidaya air payau.
0 Response to "INDONESIA LABORATORIUM ALAM BESAR DUNIA"
Posting Komentar