Saat ini banyak sekali produk yang menyandang nama-nama seperti diatas.
Banyak bahan makanan untuk ternak yang diembel-embeli Probiotik, Prebiotik dan Organik agar masyarakat tertarik dan mengkonsumsinya.
Sebenarnya apa saja yang dimaksud dengan hal-hal tersebut diatas ?
Pernahkah anda ditawari dengan produk yang berlabel probiotik ?
Jika pernah, bagaimana hasilnya setelah menggunakan produk tersebut ?
Produk probiotik memang bagus untuk hewan. Namun kita juga harus mengetahui dulu hewan apa yang akan kita beri produk tersebut. Selain itu, produk Probiotik juga harus memiliki berbagai syarat agar tetap bisa dijamin kualitasnya saat sampai ditangan konsumen. Bagi anda yang ingin menggunakan produk tersebut, cermati dahulu karakter bahan probiotik dan prebiotik agar hasilnya maksimal, sesuai dengan yang anda inginkan.
Berisi Mahkluk Hidup
Penggunaan Probiotik sebagai campuran bahan makanan ternak sebenarnya terinspirasi dari penggunaan susu fermentasi sebagai bahan makanan yang dikonsumsi manusia. Penelitian yang dilakukan secara mendalam membuktikan bahwa manusia bisa menjadi lebih sehat dan berumur panjang berkat mengkonsumsi susu fermentasi tersebut. Didalam bahan tambahan makanan yang mengusung nama Probiotik, ada makluk hidup / mikroorganisme yang akan membantu tugas perut konsumennya.
Produk Probiotik ini adalah produk yang harus disimpan dengan baik untuk menjaga agar mikroorganisme didalamnya tidak mati. Jika kita pernah mengaplikasikan produk ini dan tidak ada hasilnya, bisa jadi mikroorganisme didalamnya sudah mati. Selain pengaruh dari luar, ada juga hal lain yang bisa menyebabkan Probiotik menjadi tidak berguna. Saat masuk kedalam tubuh, asam lambung dan garam empedu juga bisa "berperang" dengan bahan Probiotik ini. Saat membeli Probiotik, kita diharapkan bijak melihat komposisi dan kegunaanya. Dilihat dari bahan bakunya, banyak probiotik yang menggunakan isi perut hewan sebagai bahan dasarnya. Jika kita ditawari oleh penjual bahwa produk ini baik untuk unggas, coba kita teliti dahulu cocokkah untuk ayam dan babi yang notabene berperut tunggal, sementara bahan tersebut seharusnya untuk ruminansia. Dilihat dari cara kerjanya, produk probiotik ini sebenarnya lebih cenderung kearah kesehatan hewan. Persaingan dengan bakteri pathogen inilah yang diunggulkan dalam Probiotik.
Makanan Bagi Mikroorganisme
( Viterna Prebiotik )
Berbeda dengan Probiotik, Maka Prebiotik ini merupakan bahan yang bukan mikroorganisme. Secara umum dapat dikatakan bahwa Prebiotik ini adalah bahan makanan yang berguna bagi mikroorgsnisme. Didalam produk Prebiotik ini terkandung serat yang diambil dari ratusan bahkan ribuan tanaman yang memenuhi syarat. Salah satu fungsi dari Prebiotik ini adalah menciptakan kondisi terrtentu agar tidak disuka oleh mikroorganisme yang tidak berguna. Bagaimana cara kerja Prebiotik ini pada ayam ? Didalam perut ayam, Prebiotik tidak dicerna oleh pencernaan bagian depan. Prebiotik akan masuk kedalam pencernaan belakang yaitu usus besar dan usus buntu. Dibagian inilah banyak bakteri yang akan mengolah bahan makanan berupa Prebiotik tadi. Beberapa efek yang ditimbulkan oleh penggunaan Prebiotik pada ayam ini yaitu mortalitas / angka kematian rendah, konsumsi pakan sedikit menurun sementara pertambahan bobot meningkat dan konversi pakan bisa ditekan. Pada prinsipnya Prebiotik berguna untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi pada unggas. Jika hal ini terpenuhi maka FCR (Feed Convertion Ratio) bisa ditekan alias rendah. Jika FCR tetap tinggi maka patut dipertanyakan, Bagaimana kualitas prebiotik ang kita beli? Masalah FCR ini dalam budidaya unggas memegang peranan penting dan menjadi kunci berhasil dantidaknya budidaya kita.
Organik, Seberapa Dahsyat ?
Dalam budidaya tanaman dan hewan, kata-kata "Organik" adalah kata ampuh yang mempunyai nilai jual sangat tinggi dan menjadi idola bagi banyak orang yang ingin hidup sehat. Dengan adanya embel-embel Organik berarti produk tersebut tidak mengandung atau sedikit sekali kandungan residu kimia yang ditinggalkan. Istilah Organik ini menjadi sedikit kurang tepat karena tidak ada pentyebutan yang pas untuk produk yang dibudidayakan secara konvensional. kata-kata anorganik sebagai lawan kata organik malah lebih menambah lucu karena berarti bahan tersebut dibuat dari bahan sintetis.
Label organik yang menjadi syarat dalam penjualan produk organik, diperoleh melalui berbagai persyaratan yang sudah diatur dengan standar international. Sebelum dijual produk harus diuji dulu, seberapa besar residu kimiawinya. Pada prakteknya, ternyata banyak sekali produk organik yang sebenarnya tidak organik. Produk yang mengaku organik juga harus secara berkala diuji untuk mengetahui seberapa bagus kualitasnya, apakah mengalami penurunan dan perubahan dan sebagainya.
Berdasarkan penelitian terbaru, (Annal Of Internal Medicine /AIM) ternyata nilai gizi dari makanan organik dan konvensional tidak terpaut jauh. Jadi yang perlu diperhatikan adalah iklan yang digembar-gemborkan oleh para produsen produk organik harus lebih bijaksana. Bijaksana disini berarti tidak berlebihan agar orang menjadi faham.
Tergantung Penyajian dan Konsumsi
Untuk bisa memperoleh label organik, Produsen harus membayar sejumlah uang dan memenuhi berbagai persyaratan. Setelah itu, produksi untuk menciptakan produk organik juga membutuhkan biaya besar, walaupun tidak mempergunakan produk kimia dan pestisida. Imbasnya, harga produknya jadi lebih mahal. Dengan produk yang mahal ini apa yang ditawarkan? Yang paling mendasar dan paling masuk akal, produk ini ramah lingkungan. Jika kita mengkonsumsi produk organik berarti kita peduli alam dan mahluk hidup.
Bagi tubuh kita, sehatkah makanan organik ini? salah satu badan yang mengeluarkan sertifikat organik masih memperbolehkan penggunaan pestisida kimia dalam dosis tertentu. Sementara, ada produk yang tidak mendapat sebutan organik namun malah sama sekali bebas zat kimia. Produk organik bisa membuat konsumen lebih sehat namun juga bisa tidak, semua tergantung yang mengkonsumsi. Pada contoh kasus dimana seseorang yang mengkonsumsi beras organik dan kemudian bisa menyembuhkan penyakit kanker colon, harus dilakukan penelitian mendalam. Pada kasus tersebut yang membuat sembuh ternyata bukan masalah organik atau bukan, namun karena pasien mengkonsumsi beras yang mengandung serat dalam jumlah tinggi, lebih dari biasanya. Seperti kita ketahui, makanan berserat sangat penting untuk kesehatan usus.
Makanan yang berlabel organik juga tidak akan seratus persen menjamin bahwa kita akan sehat. Jika ada produk seperti daging kambing organik, cabai organik, jeruk organik, apakah kita bisa makan sepuasnya? Tentu saja tidak. Kesimpulanya, bahan pangan organik sedikit lebih baik daripada bahan pangan konvensional. Seberapa jauh manfaatnya, tergantung kebijaksanaan kita. Hati-hati membeli bahan pangan organik dan pastikan labelnya resmi dan proses produksinya profesional.
Berdasarkan penelitian terbaru, (Annal Of Internal Medicine /AIM) ternyata nilai gizi dari makanan organik dan konvensional tidak terpaut jauh. Jadi yang perlu diperhatikan adalah iklan yang digembar-gemborkan oleh para produsen produk organik harus lebih bijaksana. Bijaksana disini berarti tidak berlebihan agar orang menjadi faham.
Tergantung Penyajian dan Konsumsi
Untuk bisa memperoleh label organik, Produsen harus membayar sejumlah uang dan memenuhi berbagai persyaratan. Setelah itu, produksi untuk menciptakan produk organik juga membutuhkan biaya besar, walaupun tidak mempergunakan produk kimia dan pestisida. Imbasnya, harga produknya jadi lebih mahal. Dengan produk yang mahal ini apa yang ditawarkan? Yang paling mendasar dan paling masuk akal, produk ini ramah lingkungan. Jika kita mengkonsumsi produk organik berarti kita peduli alam dan mahluk hidup.
Bagi tubuh kita, sehatkah makanan organik ini? salah satu badan yang mengeluarkan sertifikat organik masih memperbolehkan penggunaan pestisida kimia dalam dosis tertentu. Sementara, ada produk yang tidak mendapat sebutan organik namun malah sama sekali bebas zat kimia. Produk organik bisa membuat konsumen lebih sehat namun juga bisa tidak, semua tergantung yang mengkonsumsi. Pada contoh kasus dimana seseorang yang mengkonsumsi beras organik dan kemudian bisa menyembuhkan penyakit kanker colon, harus dilakukan penelitian mendalam. Pada kasus tersebut yang membuat sembuh ternyata bukan masalah organik atau bukan, namun karena pasien mengkonsumsi beras yang mengandung serat dalam jumlah tinggi, lebih dari biasanya. Seperti kita ketahui, makanan berserat sangat penting untuk kesehatan usus.
Makanan yang berlabel organik juga tidak akan seratus persen menjamin bahwa kita akan sehat. Jika ada produk seperti daging kambing organik, cabai organik, jeruk organik, apakah kita bisa makan sepuasnya? Tentu saja tidak. Kesimpulanya, bahan pangan organik sedikit lebih baik daripada bahan pangan konvensional. Seberapa jauh manfaatnya, tergantung kebijaksanaan kita. Hati-hati membeli bahan pangan organik dan pastikan labelnya resmi dan proses produksinya profesional.
Membutuhkan Viterna Plus
Hubungi 081 225 9999 01
PIN BB 25CC8922
( distributor resmi viterna )
0 Response to "PROBIOTIK PREBIOTIK dan ORGANIK"
Posting Komentar