Pengertian Karamba Dan Metode Karamba

Metode karamba
Karamba adalah wadah untuk budidaya ikan yang semua sisi dan dasarnya dibatasi atau dipagari dengan jeruji yang dibuat dari bambu atau jaring kawat sehingga ikan tidak bisa keluar dari wadah tersebut. Karamba ditempatkan dibadan sungai atau saluran irigasi. Pertukaran air melalui aliran air yang melewati jeruji atau jaring kawat. Dengan aliran air ini ikan mendapatkan suplai oksigen.

Awal mulanya karamba hanya digunakan sebagai wadah ikan yang akan dijual, sebagai stok hidup. Namun demikian akhirnya karamba menjadi wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan. Karamba pertama kalinya digunakan dikampung pasar Kosambi, bandung selatan, pada tahun 1940. Budidaya dengan karamba kemudian meluas ke Tasikmalaya dan Ciganjar, jawa Barat.

Di Jawa Barat, karamba yang seluruhnya dimasukkan ke badan air disebut kombong, di Kalimantan Timur disebut haba. Di Amerika, karamba disebut net cages, dibuat dari plastik atau jala nilon.

Karamba dapat digunakan untuk budidaya ikan di sungai, saluran irigasi, waduk, parit, danau dan rawa. Sungai atau saluran irigasi yang digunakan untuk menempakan karamba harus dipilih yang tidak tercemar senyawa berbahaya atau beracun.

Berdasakan letaknya terhadap permukaan air dan dasar perairan, karamba dibedakan menjadi :

  1. Semua bagian karamba terendam dalam air dan menyentuh dasar perairan. Pemberian pakan dilakukan melalui corong. Karamba ini dipasang disungai atau saluran irigasi dengan kedalaman air sekitar 1,5 m.
  2. Karamba dipasang terendam sebagian, menyentuh dasar perairan. Pemasangan karamba ini dilakukan disungai atau saluran irigasi, waduk, danau, yang kedalamannya sekitar 1meter.
  3. Karamba dipasang terendam sebagian diperairan dalam kondisi terapung. Karamba tidak menyentuh dasar perairan. Karamba jenis ini dilengkapi pelampung dan pemberat agar tidak menyentuh dasar perairan. Karamba ini dipasang disungai, waduk, danau, dan rawa.

1. Bahan Karamba
bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karamba adalah sebagai berikut:

  • Untuk membuat Kerangka, jeruji, dan rakit diperlukan bahan kayu kaso 5 X 5 cm, atau 5 X 7 cm, bambu bulat dengan garis tengah 5cm. Bambu dipilih yang sudah tua, lurus, ruasnya panjang, agar tahan lama. Untuk jeruji bisa memakai jaring kawat.
  • Untuk membuat pelampung, bils diperlukan, dapat menggunakan drum atau ban bekas.
  • Jangkar atau pemberat yang dibuat dari adukan semen, terutama untuk karamba terapung, agar kedudukan karamba tetap stabil pada posisinya.
  • Tali atau kawat pengikat.
  • paku baja atau paku beton tahan karat.
Bentuk dan Ukuran Karamba
karamba dapat dibuat dengan bentuk bujur sangkar, misalnya 1 X 1 X 1 m atau 2 X 2 X 1 m, atau persegi panjang, misalnya 3 X 2 X 1 m, atau bulat panjang misalnya 2 m dengan garis 0,5-1 m.
Ukuran karamba yang efisien adalah panjang 3 X lebar 2 x tinggi 1m. Ukuran karamba berpngaruh terhadap pertumbuhan ikan.
Bila ukuran karamba relatif kecil maka ikan tidak akan banyak bergerak sehingga energinya optimal digunakan untuk metabolisme tubuh sehingga ikan menjadi cepat besar. Dengan ukuranya yang relatif kecil, pemberian pakan bisa merata dan setiap ikan bisa mendapatkan pakan.
3. Kontruksi Karamba
Kontruksi karamba terdiri dari:
  1. Kerangka karamba, kerangka karamba dibuat dari balok kayu kaso ukuranya 5 cmX 5 cm atau 5 cm X 7 cm. Kerangka dibuat sesuai ukuran karamba, misalnya ukuran karamba 3 m X 2 m X 1 m.
  2. Jeruji karamba,jeruji karamba bisa dibuat dari bilah kayu bambu dengan lebar 3 cm dan panjang menyesuaikan ukuran karamba, misalnya 3m, 2m, 1m. Untuk jeruji karamba bisa juga menggunakan jaring kawat. Ukuran jaring disesuaikan dengan ukuran bibit ikan yang akan ditebar. Bilah bambu atau jaring kawatdipasang pada kerangka karamba dengan dipaku atau di ikat dengan tali kawat. Kerapatan jeruji untuk bibit ikan yang kecil dari 50 g adalah kurang dari 1 cm. Sedangkan untuk ukuran bibit ikan lebih besar dari 50 g/ekor, kerapatan antar jeruji bisa lebih dari 1 cm.
  3. Pintu karamba, pintu karamba dibuat pada bagian atas denan ukuran 30 X 30 cm atau 30 X 40cm. Daun pintu sebaiknya dibuat dari kayu atau dari bilah bambu yang dirangkai dengan bahan kayu. Pintu berfungsi untuk menebar bibit ikan dan saat panen. Pintu bisa dibuat kusus untuk pemberian pakan, yaitu disudut depan bagian karamba.
  4. Rakit untuk menempatkan karamba, rakit dibuat untuk jenis karamba yang diapungkan dengan sebagian terendam air. Kerangka rakit dibuat dari bambu bulat atau papan kayu. Dengan menggunakan rakit, beberapa karamba dapat disusun sesuai keinginan.
  5. Pelampung, pelampung diikatkan pada rakit untuk jenis karamba terapung. Pelampung dari drum kosong atau ban bekas dipasang pada kiri-kanan rakit.
4. Pemasangan Karamba di perairan
A. Pemasangan Karamba di sungai dan di saluran irigasi dangkat.
Di sungai-sungai kecil dan saluran irigasi yang dangkal, dengan kedalaman air kurang dari 1 meter, karamba dipasang terendam sebagian. Dasar karamba diletakkan pada dasar perairan. Karamba bisa diletakan secara berderet menjadi satu, dua,atau tiga baris,sesuai lebar sungai atau saluran irigasi. Jarak antara karamba yang satu sama dengan karamba yang lain harus lebih dari 50 cm agar aliran sungai tidak terhambat. Setelah karamba diletakan pada posisinya, setiap unit karamba diikat pada pemancang agar tidak hanyut.
B. Pemasangan karamba di sungai, danau, waduk, dan rawa
Karamba dipasang terendam secara keseluruhan. Karamba berada 10-20 cm dibawah permukaan air. agar posisinya stabil pada setiap sudut bagian bawahbadan karamba dilengkapi dengan jangkar yang ditancapkan pada dasar perairan. Untukmencegah hanyut maka karamba diikat pada tiang pancang. Perlengkapan penting untuk karamba terapung adalah corong yang dihubungkan ke peralon untuk memberi pakan.
Karamba juga dapat di pasang secara terapung. Untuk mengapungkan karamba diperlukan rakit, pelampung, dan pemberat. Pelampung dipasang pada rakit agar karamba mengapung. Pemberat dipasang pada setiap ujung rakit.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Karamba Dan Metode Karamba"

Posting Komentar