Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan

Budidaya ikan air tawar tidak luput dari ancaman hama dan penyakit. Hama dan penyakit ini dapat mendatangkan kerugian ekonomis akibat kematian, pertumbuhan yang lambat, atau biaya pengobatan yang tinggi. Penyakit ikan menjadi problem utama budidaya ikan karena sulit mengidentifikasi penyeba, diagnosis penyakit, cara penanganan, dan pengobatan yang tepat.


Budidaya ikan secara organik bisa dilakukan tanpa menggunakan obat kimia. Caranya dengan melakukan manajemen air sebaik mungkin sehingga penyakit ikan tidak muncul.

Budidaya ikan secara organik dilakukan dengan menggunakan terapi dasar kolam, probiotik yang bisa meningkatkan kualitas air, dan penggunaan nutrisi organik untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami dan sekaligus untuk mencegah munculnya mikroorganisme penyakit.

  1. Hama, hama yang biasa menyerang ikan budidaya antara lain lingsang, berang-berang, ular, katak, burung, ikan buasa, keong dan siput. Hama ini jika tidak diwaspadai bisa menurunkan produksi dan menimbulkan kerugian yang besar. Hama relatif mudah dikendalikan, yaitu dengan melakukan pembersihan kolam / karamba KJA dari katak maupun ikan buas disaat awal persiapan budidaya. Perlindungan dengan jaring pengaman yang ditutupkan pada bagian atas dapat melindungi ikan dari burung dan ular. Sedangkan lingsang dan berang-berang dapat dikendalikan dengan menggunakan umpan.
  2. Penyakit, Lingkungan air yang tidak memenuhi standar kualitas, seperti kandungan bahan organik yang tinggi, suhu dan pH air yang fluktuatif, rendahnya kandungan oksigen (DO), akan memicu pertumbuhan pathogen. Pemicu timbulnya penyakit adalah terjadinya stres pada ikan. Stres menyebabkan turunnya daya tahan ikan dan menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit pada ikan. Ikan yang sehat tidak mudah terinfeksi pathogen. Sebaliknya, ikan yang lemah mudah terinfeksi oleh pathogen (Bakteri Merugikan).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan"

Posting Komentar